Panas kerontang
Hancurkan asa
Kau sama sekali tak peduli
Dimanakah hujan yang pernah ada?
Hancurkan asa
Kau sama sekali tak peduli
Dimanakah hujan yang pernah ada?
Kuakui hanyalah debu
Tapi, haruskah seperti ini?
Egomu lelahku
Kemana lagi harus beringsut?
Sekadar memapah diri dari ketiadaan
Ataukah waktuku hanya sampai disini?
Tiada teman atau sahabat
Bahkan angin pun,
Bergidik ngeri
Sesak, sesal, muak
Kumuntahkan dalam hamparan ini
Lalu menjelma sewujud diri
Legam tak kukenali
Tertawa, marah lalu menghardikku
Menyalahkanku dalam segala
Tunjuknya telanjangi diri
Aku mengerang, dan luluh lantak
Sesaat terbangun, waktu masih sepi
Dimensinya seperti nyata
Aku masih gamang di ujung waktu
Masih tiada yang peduli
Biarlah aku mati sendiri
Tapi, haruskah seperti ini?
Egomu lelahku
Kemana lagi harus beringsut?
Sekadar memapah diri dari ketiadaan
Ataukah waktuku hanya sampai disini?
Tiada teman atau sahabat
Bahkan angin pun,
Bergidik ngeri
Sesak, sesal, muak
Kumuntahkan dalam hamparan ini
Lalu menjelma sewujud diri
Legam tak kukenali
Tertawa, marah lalu menghardikku
Menyalahkanku dalam segala
Tunjuknya telanjangi diri
Aku mengerang, dan luluh lantak
Sesaat terbangun, waktu masih sepi
Dimensinya seperti nyata
Aku masih gamang di ujung waktu
Masih tiada yang peduli
Biarlah aku mati sendiri
Tags:
Puisi