Betapa aku terlena
Kau menghangatkanku dengan nafasmu
Begitu syahdu hingga ku terlelap
Malam bukan satu-satunya yang kurayu
Tapi, pada semesta aku meromantisasi diksi
Netra hanya pada rupa, maka terpejamlah!
Warna warni kan dirasa jiwa
Aku terhenti saat semburat fajar menyapa bumi
Menyapu resah, menyumpah ego
Bergegaslah berlomba dengan angin
Isilah semesta dengan mimpimu
Jelajahilah dengan anganmu
Tags:
Puisi