Apa itu karya sastra? Bagaimana sejarah dan perkembangan karya sastra di dunia dan di Indonesia? Apa saja jenis-jenis dan ciri-ciri karya sastra? Bagaimana fungsi dan manfaat karya sastra bagi manusia? Artikel ini akan menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut dengan mengulas secara lengkap dan mendalam tentang karya sastra.
Pengertian Karya Sastra
Karya sastra adalah karya yang berbentuk tulisan dengan makna yang mendalam serta mengandung estetika. . Karya sastra biasanya dituangkan dalam bahasa yang indah dan tertata.
Karya sastra merupakan hasil karya, atau ciptaan yang dikreasikan. Sebagai bentuk luapan emosi yang bersifat spontan maupun di rencanakan oleh sang pencipta.. Karya sastra digunakan untuk memenuhi kepuasan rohani penulis dan para pembacanya. Ciri khas yang mutlak ada di dalam karya sastra adalah keindahan, keaslian dan nilai artistik dalam isi dan ungkapannya. Suatu karya tidak dapat dikatakan sebagai karya sastra jika salah satu unsur tersebut tidak terpenuhi.
Sejarah dan Perkembangan Karya Sastra
Karya sastra telah ada sejak zaman prasejarah hingga sekarang dengan mengikuti perkembangan zaman, peradaban, dan teknologi. Dalam sejarahnya, karya sastra dapat dibedakan menjadi beberapa periode atau aliran yang memiliki ciri khas dan karakteristik tersendiri. Berikut adalah beberapa periode atau aliran karya sastra di dunia beserta contoh-contoh karyanya :
1. Periode Klasik (sekitar abad ke-8 SM hingga abad ke-5 M)
Periode ini merupakan periode awal munculnya karya sastra di dunia yang berbentuk puisi, drama, dan prosa. Karya-karya sastra ini ditulis dalam bahasa-bahasa kuno seperti Yunani, Latin, Sanskerta, dan lain-lain. Karya-karya sastra ini umumnya bersifat religius, mitologis, filosofis, dan estetis. Beberapa contoh karya sastra klasik adalah:
2. Periode Abad Pertengahan (sekitar abad ke-5 hingga abad ke-15 M)
Periode ini merupakan periode transisi antara karya sastra klasik dan karya sastra modern yang berbentuk puisi, drama, dan prosa. Karya-karya sastra ini ditulis dalam bahasa-bahasa vernakular seperti Inggris Kuno, Prancis Kuno, Jerman Kuno, dan lain-lain. Karya-karya sastra ini umumnya bersifat religius, romantis, heroik, dan satirik. Beberapa contoh karya sastra abad pertengahan adalah:
- Beowulf, sebuah epos Inggris Kuno yang menggambarkan pertarungan Beowulf melawan monster Grendel dan naga.
- The Canterbury Tales karya Geoffrey Chaucer, sebuah kumpulan cerita dalam bentuk puisi Inggris Pertengahan yang menggambarkan perjalanan para peziarah ke Canterbury.
- The Divine Comedy karya Dante Alighieri, sebuah epos dalam bentuk puisi Italia Pertengahan yang menggambarkan perjalanan Dante melalui neraka, purgatorium, dan surga.
- The Decameron karya Giovanni Boccaccio, sebuah kumpulan cerita dalam bentuk prosa Italia Pertengahan yang menggambarkan kehidupan sepuluh orang muda yang mengasingkan diri dari wabah pes.
3. Periode Renaisans (sekitar abad ke-14 hingga abad ke-17 M)
Periode ini merupakan periode kebangkitan karya sastra di dunia yang berbentuk puisi, drama, dan prosa. Karya-karya sastra ini ditulis dalam bahasa-bahasa modern seperti Inggris Modern Awal, Prancis Modern Awal, Spanyol Modern Awal, dan lain-lain. Karya-karya sastra ini umumnya bersifat humanis, realis, ilmiah, dan artistik. Beberapa contoh karya sastra renaisans adalah:
- Sonnets karya William Shakespeare, sebuah kumpulan puisi dalam bentuk soneta Inggris Modern Awal yang menggambarkan cinta, keindahan, dan kematian.
- Don Quixote karya Miguel de Cervantes, sebuah novel dalam bentuk prosa Spanyol Modern Awal yang menggambarkan petualangan Don Quixote dan Sancho Panza.
- The Prince karya Niccolo Machiavelli, sebuah buku dalam bentuk prosa Italia Modern Awal yang menggambarkan teori politik dan kepemimpinan.
- The Faerie Queene karya Edmund Spenser, sebuah epos dalam bentuk puisi Inggris Modern Awal yang menggambarkan perjuangan para ksatria melawan kejahatan.
4. Periode Pencerahan (sekitar abad ke-18 M)
Periode ini merupakan periode kemajuan karya sastra di dunia yang berbentuk puisi, drama, dan prosa. Karya-karya sastra ini ditulis dalam bahasa-bahasa modern seperti Inggris, Prancis, Jerman, dan lain-lain. Karya-karya sastra ini umumnya bersifat rasional, kritis, satirik, dan edukatif. Beberapa contoh karya sastra pencerahan adalah:
- Gulliver’s Travels karya Jonathan Swift, sebuah novel dalam bentuk prosa Inggris yang menggambarkan perjalanan Gulliver ke berbagai negeri ajaib.
- Candide karya Voltaire, sebuah novel dalam bentuk prosa Prancis yang menggambarkan petualangan Candide yang mencari kebahagiaan.
- Faust karya Johann Wolfgang von Goethe, sebuah drama dalam bentuk puisi Jerman yang menggambarkan kisah Faust yang menjual jiwanya kepada iblis.
- Robinson Crusoe karya Daniel Defoe, sebuah novel dalam bentuk prosa Inggris yang menggambarkan kisah Robinson Crusoe yang terdampar di pulau terpencil.
5. Periode Romantisme (sekitar abad ke-19 M)
Periode ini merupakan periode keindahan karya sastra di dunia yang berbentuk puisi, drama, dan prosa. Karya-karya sastra ini ditulis dalam bahasa-bahasa modern seperti Inggris, Prancis, Jerman, dan lain-lain. Karya-karya sastra ini umumnya bersifat emosional, imajinatif, idealis.
Perkembangan Sastra di Dunia Berdasarkan Tema
Tema adalah pokok atau gagasan utama yang menjadi dasar atau latar belakang karya sastra. Tema sastra di dunia telah berkembang dari yang bersifat tradisional menjadi yang bersifat modern dan kontemporer. Beberapa tema sastra yang berkembang di dunia antara lain adalah:
- Tema religius: adalah tema yang berkaitan dengan kepercayaan atau keyakinan terhadap Tuhan atau agama. Tema ini banyak ditemukan dalam karya-karya sastra periode klasik hingga abad pertengahan yang dipengaruhi oleh budaya dan doktrin agama, seperti Kristen, Islam, Hindu, Buddha, dan lain-lain.
- Tema humanis: adalah tema yang berkaitan dengan martabat atau nilai manusia sebagai makhluk berakal dan berbudaya. Tema ini banyak ditemukan dalam karya-karya sastra periode renaisans hingga pencerahan yang dipengaruhi oleh gerakan humanisme dan rasionalisme, yang menekankan pada kemampuan dan kebebasan manusia untuk berpikir dan bertindak.
- Tema romantis: adalah tema yang berkaitan dengan perasaan atau emosi manusia terhadap sesuatu yang indah, ideal, atau menyenangkan. Tema ini banyak ditemukan dalam karya-karya sastra periode romantisme hingga modernisme yang dipengaruhi oleh gerakan romantisme dan ekspresionisme, yang menekankan pada imajinasi dan ekspresi pribadi pengarang. Contoh karya sastra dengan tema romantis adalah Pride and Prejudice karya Jane Austen yang menggambarkan hubungan cinta antara Elizabeth Bennet dan Mr.
- Tema sosial: adalah tema yang berkaitan dengan masalah atau fenomena yang terjadi di masyarakat. Tema ini banyak ditemukan dalam karya-karya sastra periode pencerahan hingga kontemporer yang dipengaruhi oleh gerakan sosialisme dan realisme, yang menekankan pada kritik atau refleksi terhadap kondisi sosial yang ada. Contoh karya sastra dengan tema sosial adalah Les Miserables karya Victor Hugo yang menggambarkan kehidupan para tokoh di masa revolusi Prancis.
- Tema eksistensial: adalah tema yang berkaitan dengan pencarian atau pemaknaan terhadap keberadaan atau kehidupan manusia. Tema ini banyak ditemukan dalam karya-karya sastra periode modernisme hingga kontemporer yang dipengaruhi oleh gerakan eksistensialisme dan postmodernisme, yang menekankan pada keraguan atau ketidakpastian terhadap makna hidup. Contoh karya sastra dengan tema eksistensial adalah The Metamorphosis karya Franz Kafka yang menggambarkan kisah Gregor Samsa yang berubah menjadi serangga raksasa.
Perkembangan Sastra di Dunia Berdasarkan Gaya
Gaya adalah cara atau teknik penulisan karya sastra yang mencerminkan ciri khas atau karakteristik pengarangnya. Gaya sastra di dunia telah berkembang dari yang bersifat tradisional menjadi yang bersifat modern dan kontemporer. Beberapa gaya sastra yang berkembang di dunia antara lain adalah:
- Gaya liris: adalah gaya penulisan yang menggunakan bahasa puitis, ritme, rima, dan majas untuk mengekspresikan perasaan atau emosi pengarangnya. Gaya ini banyak ditemukan dalam karya-karya puisi periode klasik hingga romantisme. Contoh karya sastra dengan gaya liris adalah Sonnets karya William Shakespeare yang menggunakan bentuk soneta untuk menggambarkan cinta, keindahan, dan kematian.
- Gaya naratif: adalah gaya penulisan yang menggunakan alur cerita, tokoh, latar, sudut pandang, dan dialog untuk menceritakan suatu peristiwa atau kejadian. Gaya ini banyak ditemukan dalam karya-karya prosa periode renaisans hingga kontemporer. Contoh karya sastra dengan gaya naratif adalah Ulysses karya James Joyce yang menggunakan berbagai teknik naratif untuk menggambarkan perjalanan sehari-hari Leopold Bloom di Dublin.
- Gaya deskriptif: adalah gaya penulisan yang menggunakan detail, gambaran, atau pengamatan untuk menggambarkan suatu objek, orang, tempat, atau peristiwa secara jelas dan terperinci. Gaya ini banyak ditemukan dalam karya-karya sastra yang bertujuan untuk memberikan kesan atau suasana tertentu kepada pembaca. Contoh karya sastra dengan gaya deskriptif adalah Robinson Crusoe karya Daniel Defoe yang menggambarkan kisah Robinson Crusoe yang terdampar di pulau terpencil.