Kau adalah segalanya



Hilanglah kau, seperti embun

Hening tiada suara, hati merana berurai.

Dalam sunyi, ku mencari bayangmu, Namun tiada lagi, hadir dalam pandangan.

Kenangan kita, bagai angin Terkubur dalam duka, tiada berdaya. Senyumanmu, hiasi sepi dalam hatiku, Kini kusadari, kau telah pergi jauh dari sisi.

Seperti bunga layu saat tiupan angin berhembus, Rasa pilu menghantui, tiada henti sesakkan dada. Air mata berlinang, menetes tak terperi, Mengenang rasa begitu mendalam.

Kau adalah pelita di tengah kegelapan, Kini kau pergi, meninggalkan hati yang hampa. Seakan dunia tak berwarna lagi, Tanpa dirimu, kini ku sebatas hampa.

Malam datang, bintang-bintang pun redup, Sepi menyergap, dalam langkah yang hening. Kehadiranmu meninggalkan luka yang dalam, Tiada obat, untuk menghilangkan rasa sepi ini.

Aku ingin kembali ke masa lalu, Saat kau masih hadir dalam pelukan. Namun waktu tak perduli, kau tetap pergi, Meninggalkan aku, terjaga dalam kenangan.

Kau adalah segalanya, Kini ku terombang-ambing, tanpa arah dan tujuan. Kehilanganmu menoreh luka yang tiada terperi, Dalam setiap detik, ku menangis pilu.

Namun meski kau telah pergi jauh, Rasa cinta tak pernah hilang. Ku simpan kau dalam hati, abadi, Hingga nafas terakhir, dan jasad kembali ke tanah.

Kehilanganmu hancurku Rindu dan duka, kurasakan dalam hening. Kau adalah sejuta kenangan yang takkan terlupa, Hingga akhir hayat, kau tetap hadir dalam hatiku

Ade Dedi

Saya bukan siapa - siapa, saya bukan penulis handal. Tujuan saya menulis adalah untuk berbagi sesuatu sesuai yang saya ketahui, saya rasakan dan saya alami. Terima kasih sudah berkunjung ke blogku yang sangat jauh dari kata layak ini.

Post a Comment

Previous Post Next Post